RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)PENYUSUNAN TEKS SECARA BERKELOMPOK
Satuan Pendidikan
|
:
|
SMP Negeri 1 Batangan
|
Mata Pelajaran
Materi Pokok
|
:
:
|
Bahasa Indonesia
Teks Tantangan (Penyusunan Teks Bersama )
|
Kelas/Semester
|
:
|
IX/1
|
Waktu
|
:
|
12 x 40 Menit (6 x pertemuan)
|
A. Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
KI
1
|
1.1 Menghargai
dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan
budaya
|
1.1.1
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dalam menyusun teks tantangan
1.1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dalam menyusun teks tantangan
|
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
|
1.2.1 Menunjukkan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung
jawab dalam memahami struktur dan ciri bahasa dalam teks tantangan
1.2.2
Menunjukkan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung
jawab dalam memahami kalimat komplek, kata rujukan dalam teks tantangan
|
|
1.3 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
|
1.3.1
memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam kerja kelompok
dalam menyusun teks tantangan
1.3.2 memiliki
perilaku menghargai pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
bersama dalam menyusun teks
tantangan
|
|
KI
2
|
2.3
Memiliki perilaku demokratis,
kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang tentang suatu
masalah
|
2.3.1 Menunjukkan
sikap dapat menerima perbedaan dalam penyusunan teks tantangan secara mandiri
2.3.2 Menunjukkan
sikap tidak memaksakan pendapat dalam menyusun teks secara mandiri
2.3.3
Menunjukkan
kesantunan berbahasa dalam penyusunan teks tantangan secara mandiri
|
KI
3
|
3.1 Memahami teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan
baik melalui lisan maupun tulisan
|
3.1.1
menentukan struktur isi teks tantangan
3.1.2
menentukan ciri bahasa teks tantangan
3.1.3 menentukan tujuan komunikasi/ fungsi sosial teks tantangan
|
|
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan
kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
|
3.4.1 Mengidentifikasi
kekurangan teks tantangan
dari aspek kelengkapan struktur isi
3.4.2
Mengidentifikasi kekurangan teks tantangan dari aspek
penggunaan bahasa (pilihan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf)
3.4.3
Mengidentifikasi kekurangan teks tantangan dari aspek penerapan
ejaan dan tanda baca.
|
KI 4
|
4.2
Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman
percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun
tulisan
|
4.2.1. Menyusun/ mengurutkan teks
tantangan berdasarkan data yang telah tersedia.
4.2.2. Menyusun teks tantangan dengan memperhatikan ketepatan struktur teks tentangan: isu/masalah, argumen menyanggah, dan simpulan
4.2.3. Menyusun teks tantangan dengan memperhatikan ketepatan penggunaan bahasa dan ejaan.
|
|
4.3
Menelaah dan merevisi teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
|
4.3.1
Mendeskripsikan
kelengkapan/ keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi
4.3.2 Mendeskripsikan kebenaran teks
dari aspek penggunaan bahasa (ejaan, tanda baca, keefektifan kalimat,
keefektifan paragraf)
4.3.3
Merevisi
teks sesuai dengan hasil telaah
4.3.4
Menuliskan teks
dengan bentuk yang sudah benar
|
|
4.4
Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan
rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan
|
4.4.1
Menentukan
ide pokok teks
4.4.2
Mengidentifikasi ide pokok teks dalam bentuk peta
konsep, tabel, sinopsis, atau paragraf
4.4.3
Meringkas teks berdasarkan ide pokok
|
C. Materi
Pembelajaran
Materi
Reguler
1.
Pengertian
Teks Tantangan
Teks
tantangan adalah teks yang berisi penolakan terhadap suatu isu atau
permasalahan yang sedang berkembang. Teks tantangan mengandung unsur penolakan atau menantang isu
yang dipaparkan, intinya argumen yang diungkapkan merupakan argumen yang kontra
terhadap isu yang telah dipaparkan.
2.
ciri-ciri
teks tantangan
a.
memuat
isu atau permasalahan
b.
argumen
atau pendapat yang sifatnya menentang
c.
pandangan
atau sikap pribadi penulis (subjektif)
d.
menggunakan
kata-kata penolakan
e.
menggunakan
kata konjungsi perlawanan.
3.
Struktur
Teks Tantangan
Struktur
teks tantangan meliputi isu, kontra, dan
simpulan. Bagian isu merupakan pengantar awal yang berisi tentang permasalahan yang hendak dibantah.
Bagian kontra berisi tentang
pendapat/argumen yang menentang isu (permasalahan) disertai rangkaian bukti
yang mendukung bantahan. Simpulan berisi ulasan umum pernyataan yang menegaskan
bantahan.
4.
Kaidah
Teks Tantangan
Kaidah teks tantangan
adalah sebagai berikut.
a. Menggungkapkan
pandangan pribadi penulis yang berkaitan dengan pikiran,
Contoh: merasa, berpikir, berharap,
percaya, dan sebagainya.
b. Penggunaan
kata-kata yang menolak isu
Contoh: tidak setuju, tidak sependapat
dan sebagainya.
c. Penggunaan
kata konjungsi perlawanan
Contoh : namun, tetapi, melainkan, dan
sebagainya
5.
Fungsi
Teks Tantangan
Menanggapi
secara kritis suatu isu atau permasalahan dari satu sudut pandang yang bersifat
kontra atau menentang.
6.
Kekurangan
teks tantangan
Yang dimaksud dengan kekurangan teks
tantangan adalah ketidakhadiran aspek-aspek dalam teks yang sesuai dengan
aturan atau kaidahnya. Kekurangan teks dapat dilihat dari aspek-aspek seperti
judul, struktur, kaidah kebahasaan, dan penggunaan bahasanya.
Merevisi Teks Deskripsi dari Aspek
Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Merevisi berasal
dari kata revisi. Revisi berarti peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk
perbaikan. Sedangkan merevisi berarti memperbaiki; memperbaharui.
7. Meringkas
Teks
Meringkas
teks dilakukan dengan menentukan ide pokok dan merangkaikannya menjadi kalimat
Materi
Remedial
Remidial
1.
Struktur isi dan ciri bahasa teks tantangan.
2.
Cara
menentukan ide pokok dan merangkainya menjadi kalimat.
Pengayaan
3.
Contoh teks tantangan yang dikembangkan dari berbagai sumber (koran,
majalah, berita, pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain).
D.
Kegiatan
Pembelajaran
1.
Pertemuan
Pertama (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru
mengajak peserta didik mengingat suasana komunikasi di keluarga:
ayah, ibu, kakak, dan adik untuk membangun hubungan antara guru dan peserta
didik.
c.
Guru mengajak peserta didik mengulang kembali
struktur teks tantangan yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya
d.
Guru menjelaskan manfaat belajar teks tantangan dalam kehidupan.
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
a.
Peserta didik mencermati teks berjudul “Siswa tidak boleh Mengendarai Sepeda Motor ke Sekolah”
Menanya
a.
Peserta didik bertanya jawab tentang struktur dan
ciri kebahasaan teks berjudul “Siswa tidak
boleh Mengendarai Sepeda Motor ke Sekolah”
b.
Peserta didik menanyakan kekurangan teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan
struktur isinya.
c.
Peserta didik menanyakan kekurangan teks tantangan dari aspek penggunaan bahasa (pilihan
kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf).
d.
Peserta didik menanyakan kekuranagn teks tantangan dari aspek penggunaan ejaan dan tanda
baca.
Mengumpulkan
informasi
a.
Peserta didik
secara berkelompok mendiskusikan struktur teks tantangan
b.
Peserta didik secara
kelompok mendiskusikan kekurangan
teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan
struktur isinya dengan menggunakan berbagai sumber.
c.
Peserta didik secara kelompok mendiskusikan kekurangan teks tantangan yang dibaca dari aspek penggunaan
bahasa (pilihan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf) dengan pedoman
EYD.
d.
Peserta didik secara
kelompok mendiskusikan kekurangan
teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan
penggunaan ejaan dan tanda baca dengan pedoman EYD.
Mengasosiasikan/Menalar
e.
Peserta didik
secara berkelompok menyimpulkan struktur teks tantangan
f.
Peserta didik secara
kelompok menyimpulkan
kekurangan
teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan
struktur isinya dengan menggunakan berbagai sumber.
g.
Peserta didik secara kelompok menyimpulkan
kekurangan teks tantangan yang dibaca
dari aspek penggunaan bahasa (pilihan kata, keefektifan kalimat, kepaduan
paragraf) dengan pedoman EYD.
h.
Peserta didik secara
kelompok menyimpulkan
kekurangan
teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan
penggunaan ejaan dan tanda baca dengan pedoman EYD.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
2.
Pertemuan
Kedua (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru
mengajak peserta didik mengingat suasana komunikasi di keluarga:
ayah, ibu, kakak, dan adik untuk membangun hubungan antara guru dan peserta
didik.
c.
Guru mengajak peserta didik mengulang kembali
pengembangan tema menjadi beberapa kalimat
yang telah disusun pada pembelajaran sebelumnya
d.
Guru menjelaskan manfaat belajar teks Tanggapan
Kritis dalam kehidupan.
|
10 mnt
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
a.
Tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain memberikan tanggapan.
b.
Melalui teknik curah
pendapat, guru memberikan penguatan terhadap pendapat-pendapat yang
dikemukakan dalam diskusi terkait dengan temuan kekurangan teks tantangan yang dibaca dari aspek kelengkapan struktur isi, penggunaan bahasa, dan penerapan ejaan
dan tanda baca.
c.
Tiap kelompok merevisi hasil
temuannya berdasarkan masukan dari kelompok lain dan penguatan dari guru.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
3.
Pertemuan
Ketiga (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Guru
mengecek kehadiran siswa di kelas
b.
Guru
mengajak siswa berdoa
c.
Guru
mengaitkan materi pembelajaran yang lalu dengan materi pembelajaran yang akan
dipelajari
Guru
menyampaikan kebermaknaan materi pembelajaran yang akan dipelajari
|
10 mnt
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
a.
Peserta didik mencermati teks Hukuman Mati bagi Pengedar Narkoba
Menanya
a.
Peserta didik bertanya jawab tentang teknik penyusunan teks tantangan.
b.
Peserta didik
bertanya jawab tentang bahaya narkoba.
Mengumpulkan informasi
a.
Peserta didik berdiskusi tentang bahaya narkoba.
b.
Peserta didik
berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan
penghilangan hukuman mati bagi pengedar narkoba.
Mengasosiasikan/Menalar
a.
Dalam
kelompok, peserta didik menyimpulkan kelebihan dan kekurangan penghilangan
hukuman mati bagi pengedar narkoba.
b.
Dalam kelompok, peserta didik melengkapi teks Hukuman Mati bagi Pengedar Narkoba
dengan argumen menentang penghilangan hukuman mati bagi pengedar narkoba.
Mengomunikasikan
a.
Tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
4.
Pertemuan
Keempat (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Siswa dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang struktur dan ciri kebahasaan teks tantangan
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
a.
Peserta didik mengamati teks Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri
Menanya
b.
Peserta didik
menanyakan tentang cara menelaah teks tantangan.
c.
Peserta didik
menanyakan tentang struktur teks, fungsi sosial, dan ciri kebahasaan teks
tantangan.
Mengumpulkan informasi
a.
Secara
kelompok, peserta
didik menemukan struktur teks tantangan
b.
Peserta didik menemukan fungsi sosial
teks tantangan.
c.
Peserta didik menemukan penggunaan kalimat sanggahan dan kalimat penolakan.
d.
Peserta didik menemukan kesalahan ejaan, pilihan
kata, atau kalimat dalam teks tantangan.
Menalar/Mengasosiasi
a.
Secara
berkelompok, peserta
didik menyimpulkan struktur teks tantangan.
b.
Secara
berkelompok, peserta
didik menyimpulkan fungsi sosial teks tantangan.
e.
Secara
berkelompok, peserta
didik menyimpulkan penggunaan kalimat sanggahan dan
kalimat penolakan.
c.
Secara
berkelompok, peserta
didik merevisi teks tantangan dan menuliskannya kembali
dengan teks tantangan yang sudah direvisi.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
5.
Pertemuan
Kelima (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik dan guru mempersiapkan kegiatan
pembelajaran
b.
Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang data yang
telah diperoleh pada pembelajaran sebelumnya dalam menelaah dan merevisi teks
tantangan.
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain
memberikan tanggapan.
b.
Melalui teknik curah
pendapat, guru memberikan penguatan terhadap pendapat-pendapat yang
dikemukakan dalam diskusi terkait dengan temuan kekurangan teks tantangan yang dibaca dari aspek
kelengkapan struktur isi, penggunaan bahasa, dan penerapan ejaan dan tanda baca.
c.
Tiap kelompok merevisi hasil
temuannya berdasarkan masukan dari kelompok lain dan penguatan dari guru.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10
|
6.
Pertemuan Keenam (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik dan guru mempersiapkan kegiatan
pembelajaran
b.
Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang data yang
telah diperoleh pada pembelajaran sebelumnya dalam penyusunan teks tantangan
c.
Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat meringkas teks tantangan secara
berkelompok
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
a. Peserta didik mencermati bacaan “Pembatasan Solar
Pengaruhi Kesejahteraan Buruh”.
Menanya
b.
Peserta didik
menanyakan cara meringkas teks.
c.
Peserta didik
menanyakan cara mencari ide pokok.
Menemukan informasi
d.
Dengan
berdiskusi, peserta didik menentukan struktur teks tantangan “Pembatasan
Solar Pengaruhi Kesejahteraan Buruh”.
e.
Dengan
berdiskusi, peserta didik menentukan ide pokok tiap paragraf
Menalar/Mengasosiasi
a.
Peserta didik berdiskusi merangkai ide pokok yang
sudah ditentukan menjadi paragraf ringkasan
Mengomunikasikan
a.
Kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
b.
Setiap kelompok menempelkan hasil kerja kelompok
pada media yang tersedia
c.
Kelompok lain
menanggapi presentasi kelompok
d.
Kelompok memperbaiki teks.
Mengomunikasikan
a.
Kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
b.
Setiap kelompok menempelkan hasil kerja kelompok
pada media yang tersedia
c.
Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok
d.
Kelompok memperbaiki ringkasan teks.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
F. Penilaian,
Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Pertemuan
Pertama
a. Penilaian
Sikap
1)
Teknik : Pengamatan sikap
2)
Bentuk : Lembar pengamatan
3)
Instrumen
4)
KI-1.2: Sikap
Spiritual (Menghargai dan Mensyukuri)
NO
|
Aspek
Pengamatan
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1.
|
Berdoa sebelum/setelah mempelajari
bahasa Indonesia sebagai sarana memahami informasi teks tantangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2.
|
Menggunakan bahasa Indonesia secara
santun dalam menyampaikan/ menanggapi teks tantangan
|
|
|
|
|
3.
|
Menggunakan kaidah bahasa Indonesia
baku secara tepat dalam menyampaikan /menanggapi teks tantangan
|
|
|
|
|
4.
|
Mengucapkan rasa syukur setelah
mendapatkan informasi dari teks tantangan
|
|
|
|
|
Jumlah Skor:
|
|
Keterangan:
1= tidak pernah, 2= Kadang-kadang, 3= sering, 4= selalu
No.
|
Nama Peserta didik
|
demokratis
|
kreatif
|
Santun
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
….
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
Kolom Aspek perilaku
diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Sikap Sosial Demokratis
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Terbiasa
menghargai
pendapat orang lain
|
|
|
|
|
2
|
Terbiasa turut
berkontribusi dalam kelompok
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai
maksimal) x 100
Sikap Sosial Santun
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Tidak menyela pembicaraan orang lain
pada saat yang tidak tepat
|
|
|
|
|
2
|
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan
takabur.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai
maksimal) x 100
Penilaian
Pengetahuan
Perhatikan teks tantangan berikut!
BAGAIMANA
KALAU UJIAN NASIONAL DIHAPUS SAJA?
Di tengah
carut-marutnya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) marilah kita berpikir ulang
tentang perlu-tidaknya UN. Namun, hasil pemikiran kita ini hendaknya tidak
pretensikan akan didengar atau dilirik oleh para pengambil kebijakan.
Syukur-syukur kalau didengar. Bila tidak didengar, cukuplah untuk bahan
perenungan kita sendiri atau mungkin diperjuangkan dengan berbagai cara.
Telah lama
pro-kontra pelaksanaan UN terjadi. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bersikukuh bahwa UN harus dilaksanakan. Standar kualitas lulusan
secara nasional adalah satu-satunya alasan yang paling penting diselenggarakannya
UN. Itu pun di masa lalu diputuskan dengan canggung. Kadang-kadang disebutkan
bahwa UN hanya untuk pemetaan tentang kondisi sekolah-sekolah di seluruh
Indonesia. Kenyataannya, publik sampai sekarang tidak dapat mengakses informasi
tentang peta pendidikan di Indonesia.
Sekarang to the
point saja. Sebaiknya UN tidak lagi dilakukan untuk menentukan kelulusan siswa.
Menurut Juru Bicara Kemendikbud barusan di sebuah TV swasta (Jumat, 19/4/2013),
UN menentukan kelulusan dengan proporsi 60%, sedangkan ujian sekolah
proporsinya 40%. Kalaupun mau diselenggarakan, UN harus benar-benar HANYA untuk
pemetaan tentang kualitas sekolah secara nasional.
Pada prinsipnya UN lebih baik ditiadakan saja. Mengapa?
(1) Kelulusan anak sekolah ditentukan oleh penyelenggara sekolah, khususnya pengajarnya. Tidak adil kelulusan ditentukan oleh pihak lain yang tidak mengajar anak tersebut. Ini merupakan prinsip dasar evaluasi pendidikan. Karena kelulusan sekolah melibatkan beberapa mata pelajaran, maka penentuannya dikoordinasikan oleh sekolah.
(2) Secara teknis dan prosedur UN akan mengalami hambatan yang sangat berat. Wilayah geografis Indonesia sangat luas. Infrastruktur pendistribusian soal ujian masih buruk. Mentalitas kejujuran masih rendah.
(3) Dari sisi praktik selama ini belum dapat dilihat dengan signifikan pengaruh UN terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
(4) Dampak penyelenggaraan UN justru mengarah pada hal-hal yang ironis dengan tujuan pendidikan. Kecurangan terjadi di mana-mana, baik yang dilakukan oleh guru, sekolah, maupun siswa, atau bahkan yang lain.
(5) Biaya yang diperlukan sangat besar. Untuk tahun ini saja diperlukan Rp 543,45 miliar. Uang sebanyak ini dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau memperluas akses masyarakat miskin terhadap pendidikan.
(1) Kelulusan anak sekolah ditentukan oleh penyelenggara sekolah, khususnya pengajarnya. Tidak adil kelulusan ditentukan oleh pihak lain yang tidak mengajar anak tersebut. Ini merupakan prinsip dasar evaluasi pendidikan. Karena kelulusan sekolah melibatkan beberapa mata pelajaran, maka penentuannya dikoordinasikan oleh sekolah.
(2) Secara teknis dan prosedur UN akan mengalami hambatan yang sangat berat. Wilayah geografis Indonesia sangat luas. Infrastruktur pendistribusian soal ujian masih buruk. Mentalitas kejujuran masih rendah.
(3) Dari sisi praktik selama ini belum dapat dilihat dengan signifikan pengaruh UN terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
(4) Dampak penyelenggaraan UN justru mengarah pada hal-hal yang ironis dengan tujuan pendidikan. Kecurangan terjadi di mana-mana, baik yang dilakukan oleh guru, sekolah, maupun siswa, atau bahkan yang lain.
(5) Biaya yang diperlukan sangat besar. Untuk tahun ini saja diperlukan Rp 543,45 miliar. Uang sebanyak ini dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau memperluas akses masyarakat miskin terhadap pendidikan.
Kalau UN
dihapus, lalu bagaimana dengan standar kualitas?
Bila UN
dihapus tidak berarti standar pendidikan nasional tidak bisa dicapai. UN adalah
salah satu instrumen saja. Masih ada instrumen yang lain. Apa?
(1) Dengan meningkatkan efektivitas supervisi, meningkatkan kualitas guru di seluruh Indonesia, memperbaiki infrastruktur sekolah, menambah koleksi perpustakaan.
(2) Dengan menyelenggarakan ujian bersama beberapa sekolah (misalnya ujian tingkat kabupaten) dengan mekanisme yang baik yang melibatkan semua sekolah yang siswanya hendak diuji.
(3) Dengan meningkatkan efektivitas akreditasi sekolah. Hasil akreditasi dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah. Secara nasional, hasil akreditasi sekolah juga dapat dijadikan bahan untuk memetakan kondisi pendidikan di seluruh Indonesia.
(1) Dengan meningkatkan efektivitas supervisi, meningkatkan kualitas guru di seluruh Indonesia, memperbaiki infrastruktur sekolah, menambah koleksi perpustakaan.
(2) Dengan menyelenggarakan ujian bersama beberapa sekolah (misalnya ujian tingkat kabupaten) dengan mekanisme yang baik yang melibatkan semua sekolah yang siswanya hendak diuji.
(3) Dengan meningkatkan efektivitas akreditasi sekolah. Hasil akreditasi dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah. Secara nasional, hasil akreditasi sekolah juga dapat dijadikan bahan untuk memetakan kondisi pendidikan di seluruh Indonesia.
Satu lagi dasar
logis perlu dihapusnya UN adalah dengan melihat penyelenggaraan perguruan
tinggi. Di Indonesia hingga saat ini tidak diadakan Ujian Nasional untuk
perguruan tinggi yang sifatnya serentak seperti UN SMP dan/atau SMA/SMK. Toh
hal ini tidak menjadi masalah. Misalnya, Jurusan Ilmu Ekonomi diselenggarakan
banyak perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke baik negeri maupun swasta,
namun tidak pernah diadakan Ujian Nasional Jurusan Ilmu Ekonomi di seluruh
Indonesia.
Dengan
dihapuskannya UN otonomi daerah dikedepankan. Prakarsa atau kreativitas
orang-orang daerah dihargai. Tidak seperti sekarang, daerah-daerah seolah
dianggap tidak mampu menyelenggarakan ujian yang bermutu bagi siswa-siswanya.
Selain itu, hal ini juga mengurangi sentralisme pendidikan yang berlebihan. UN
nasional selama ini juga menjadi "lahan basah" bagi orang-orang
tertentu di Jakarta.
Penilaian Pengetahuan
Instrumen
penilaian memahami dan menilai kekurangan teks tantangan
Bacalah teks tantangan berikut ini dengan saksama!
1.
Tentukan struktur isi dan ciri bahasa teks tantangan yang kalian baca!
2.
Tentukan kekurangan teks tantangan yang kalian baca dari aspek
kelengkapan isinya!
3.
Tentukan kekurangan teks tantangan dari aspek pilihan kata, keefektifan kalimat dan paragraf!
4.
Tentukan kekurangan teks tantangan dari aspek penggunaan ejaan dan tanda
baca!
Pedoman Jawaban
1. Struktur,
kaidah kebahasaan, dan ejaan
2.
isu, kontra, dan simpulan
3.
Ejaan yang digunakan dalam teks
tantangan harus sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
d. Kaidah
kebahasaan yang perlu diidentifikasi dalam teks tantangan meliputi
Menggungkapkan pandangan pribadi penulis yang berkaitan dengan pikiran,
Penggunaan kata-kata yang menolak, penggunaan kata perlawanan.
NO
|
ASPEK
|
DESKRIPTOR
|
SKOR
|
1
|
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri bahasa teks tantangan
|
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dengan tepat dan disertai bukti pendukung
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dengan tepat dan disertai bukti pendukung
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dengan tepat dan disertai bukti pendukung
Skor maksimal
|
3
2
1
3
|
2
|
Dapat
menunjukkan kekurangan
teks tantangan kelengkapan
isi
|
Dapat
menunjukkan kelengkapan teks tantangan dari segi
struktur dengan tepat tetapi tidak disertai bukti pendukung
|
1
|
Tidak dapat
menunjukkan kekurangan teks tantangan dari segi
strukturnya
|
0
|
||
Skor maksimal
|
2
|
||
Skor maksimal
|
2
|
||
2
|
Dapat menunjukkan kekurangan teks tantangan dari segi pilihan kata, keefektifan
kalimat dan paragraf
|
Dapat
menunjukkan kekurangan teks tantangan dari pilihan
kata, keefektifan kalimat dan paragraf dengan tepat
dan disertai bukti
|
2
|
Dapat
menunjukkan kekurangan teks tantangan dari pilihan
kata, keefektifan kalimat dan paragraf dengan tepat tanpa disertai bukti
|
1
|
||
Tidak dapat
menunjukkan kekurangan teks eksemplum dari segi pilihan kata, keefektifan
kalimat dan paragraf
|
0
|
||
Skor maksimal
|
2
|
||
3
|
Dapat
menunjukkan kekurangan teks eksemplum dari segi penggunaan bahasa (huruf
kapital dan ejaan)
|
Dapat menunjukkan tiga kekurangan teks eksemplum
(penggunaan kata baku/tidak baku, huruf kapital, dan ejaan)
|
2
|
Dapat menunjukkan dua kekurangan teks eksemplum.
|
1
|
||
Dapat menunjukkan satu
kekurangan teks eksemplum
|
0
|
||
Skor Maksimal
|
2
|
||
Skor
Maksimal
|
8
|
Nilai akhir = skor perolehan X 100
Skor maksimal
Penilaian
Keterampilan
a.
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b.
Bentuk Instrumen : Menulis teks
tantangan
Instrumen
a.
Pikirkan sebuah
pengalaman bermakna yang pernah kalian alami atau yang pernah kalian dengar!
b.
Kembangkan pengalaman
bermakna kalian tersebut sesuai dengan struktur isi teks tantangan berikut!
c.
Tulislah kembali cerita
tersebut dengan bahasa yang menarik dan komunikatif!
Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Tantangan
No.
|
Aspek
|
Deskripsi
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Judul
|
Apakah judul teks sesuai dengan
isi teks?
|
|
|
2.
|
Isu
|
Apakah ada tahap isu di awal teks?
|
|
|
3.
|
Argumen
menentang
|
Apakah unsur argument menentang ada pada teks?
|
|
|
4.
|
Simpulan
|
Apakah teks tersebut diakhiri dengan simpulan/saran?
|
|
|
5.
|
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
|
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan
tanda baca dalam cerita tersebut?
|
|
|
Skor
maksimal = 5
Keterangan
: jawaban ya nilai 1
Jawaban
tidak nilai 0
Nilai akhir = skor perolehan X 100
Skor maksimal
Menelaah
dan merevisi teks tantangan
Bacalah
teks berikut!
Kemacetan
Lalu Lintas di Jalan Raya
Di banyak kota besar,
kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya
ini adalah pemandangan yang tidak aneh.Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas
merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada
waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet.Pada pagi hari,
kemacetan lalu lintas mulai terasa saat warga masyarakat mulai berangkat ke
tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah.Pada siang
hari kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Akibat kemacetan lalu
lintaspun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma.Selain itu, bahan bakar
juga terbuang percuma.Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara
dan suara.Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang menyerang kesehatan rohani
kita.
Banyak hal yang menjadi
penyebab kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan pada jalan kereta
api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan.
Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para
pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas
mati.Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti memberhentikan
kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului dengan kendaraan
lainnya.Terakhir, polisi lalu lintas tidak terlihat di tempat tugasnya, apalagi
jika lampu lalu lintas mati.
Dengan demikian,
kemacetan menjadi momok bagi setiap pengguna jalan.terlebih jika kesadaran akan
pentingnya menaati peraturan tidak diindahkan akan membawa dampak yang lebih
besar terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat.
a.
Soal
Berdasarkan
teks tantangan “Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Raya”
yang telah dicermati, jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Telaah
dan revisilah teks tantangan
tersebutberdasarkan penulisan judul,
struktur teks, ketepatan urutan, dan ciri bahasa!
2. Tuliskan
kembali teks tantangan secara utuh dari sesuai dengan hasil perbaikan!
3.
Rubrik Penilaian
1. Telaah
dan revisilah teks tantangan tersebut
berdasarkan penulisan judul, struktur
teks, ketepatan urutan, dan ciri bahasa!
No
|
Aspek yang
Ditelaah
|
Indikator
Penilaian
|
Skor
|
Skor Maksimal
|
1.
|
Judul
Teks tantangan
|
Dapat
menelaah judul dan merevisi judul
dengan tepat
|
2
|
2
|
Dapat
menelaah judul dan tidak tepat dalam
merevisi judul
|
1
|
|||
Tidak
dapat menelaah judul dan tidak dapat merevisi judul
|
0
|
|||
2.
|
Struktur
Teks Cerita tantangan
|
Dapat
menelaah dan merevisi
kekurangan/ketidaktepatan struktur teks tantangan.
|
4
|
4
|
Dapat
menelaah dan tidak dapat merevisi kekurangan/ketidaktepatan struktur teks
tantanngan
|
2
|
|||
Tidak
dapat menelaah dan merevisi kekurangan/ketidaktepatan struktur teks
tantangan.
|
0
|
|||
3.
|
Ciri
Bahasa
|
Dapat
menemukan semua kesalahan berkaitan dengan ciri bahasa dan dapat merevisinya
|
4
|
4
|
Hanya
dapat menemukan beberapa kesalahan berkaitan dengan ciri bahasa dan dapat
merevisinya
|
2
|
|||
Dapat
menemukan kesalahan berkaitan dengan ciri bahasa dan tidak dapat merevisinya
|
1
|
|||
Tidak
dapat menemukan semua kesalahan berkaitan dengan ciri bahasa dan tidak dapat
merevisinya
|
0
|
|||
Jumlah
|
10
|
2. Tuliskan
kembali teks tantangan secara utuh dari sesuai dengan hasil perbaikan!
No.
|
Aspek yang
Dinilai
|
Indikator
Penilaian
|
Skor
|
Skor Maksimal
|
1
|
Kesesuaian
dengan hasil telaah dan revisi
|
Siswa
dapat menuliskan kembali teks cerita tantangan sesuai hasil telaah dan revisi
|
4
|
4
|
Siswa
kurang dapat menuliskan kembali teks tantangan sesuai hasil telaah dan revisi
|
2
|
|||
|
|
Siswa
kurang dapat menuliskan kembali teks tantangan sesuai hasil telaah dan revisi
|
0
|
|
Meringkas
Teks Tantangan
1.
Bacalah
teks “Kemacetan
Lalu Lintas di Jalan Raya”
dan tentukan ide pokok tiap paragraf!
2.
Berdasarkan
ide pokok di atas, buatlah ringkasannya sesuai struktur dan ejaan yang benar!
NO
|
ASPEK
|
DESKRIPTOR
|
SKOR
|
1
|
Dapat
menentukan ide pokok
|
Dapat
menentukan lima ide pokok dengan benar
|
5
|
Dapat
menentukan empat ide pokok dengan benar
|
4
|
||
Dapat
menentukan tiga ide pokok dengan benar
|
3
|
||
Dapat
menentukan dua ide pokok dengan benar
|
2
|
||
Dapat
menentukan satu ide pokok dengan benar
|
1
|
||
Tidak dapat menentukan
ide pokok dengan benar
|
0
|
||
Skor
maksimal
|
5
|
||
2
|
Dapat
meringkas teks berdasarkan ide pokok yang ditentukan
|
Dapat
meringkas teks berdasarkan ide pokok sesuai struktur
teks
|
2
|
Dapat
meringkas teks berdasarkan ide tetapi tidak sesuai struktur teks
|
1
|
||
Tidak
dapat meringkas teks
|
0
|
||
Skor
maksimal
|
2
|
||
Skor
total
|
7
|
Remedial
1.
Bacalah
kembali teks “Kemacetan Lalu Lintas di
Jalan Raya” dan carilah struktur teksnya
2.
Tentukan
ide pokok tiap paragraf!
3.
Buatlah
ringkasannya!
Pengayaan
Secara kelompok, peserta didik mencari teks tantangan dari media dan menelaah
serta merevisinya sesuai struktur dan kaidah kebahasaan yang benar.
G.
Media
Alat dan Sumber Belajar
1.
Media
Surat
kabar/majalah
Internet
2.
Alat
dan bahan
Teks Tantangan
3.
Sumber
Belajar
Alwi,
Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Bahasa.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa
Indonesia: Wahana Pengetahuan. Kelas
IX . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 149 s.d. 171
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
https://www.facebook.com/KomunikasiAntarGuruIndonesia/posts/1015139696273148
(diunduh tanggal 29 Agustus 2015 pukul 10.00).
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Susanto, S. Pd., M. M.
NIP 19570930 197903 1 005
|
|
Batangan, 2 Januari 2017
Guru Mata Pelajaran,
Bambang Sukamto, M. Pd.
NIP 19600522 198403 1 004
|
EmoticonEmoticon