RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan |
: SMP Negeri 1 Batangan |
|
Kelas/Semester |
: VIII/2 |
Mata Pelajaran |
: Bahasa Indonesia |
|
Materi Pokok |
: Teks Drama |
KD |
: 3.15 |
|
Alokasi Waktu |
: 2 x pertemuan (4 JP) |
A. Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional
dan moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
B. Indikator
1. Menjelaskan pengertian teks drama dengan benar,
2. menunjukkan ciri-ciri drama dengan benar,
3. membedakan teks drama dengan lain dengan benar.
C. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran tentang teks persuasi, siswa dapat:
1. menjelaskan pengertian teks drama dengan benar,
2. menunjukkan ciri-ciri drama dengan benar,
3. membedakan teks drama dengan lain dengan benar.
D. Alat
dan Sumber Belajar
Trianto, Agus. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
E. Skrenario
Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru mempersilakan siswa untuk hadir di kelas lewat WhatsApp
Grup, mengucap salam, berdoa, menyampaikan apersepsi, tujuan belajar, skenario
pembelajaran, dan skenario penilaian.
Kegiatan Inti (60
menit)
a. Siswa membaca teks berjudul
kiriman guru yang dimuat pada Kegiatan 1 di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
Nama Kelas: TEKS DRAMA
KELAS VIII,
Kode Kelas: 11t6pox
Password kelas:
123456,
IDDiklat D202101002287
b. Siswa menanya tentang
identifikasi teks drama.
c. Siswa mengidentifikasi
gagasan pokok tiap paragraf.
d. Siswa mengerjakan
soal.
e. Siswa memotret hasil
pekerjaan dan mengirimkan ke guru.
Penutup (10 menit)
Guru membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian
tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
1. Penilaian sikap: Teknik
nontes.
2. Penilaian
pengetahuan:
Teknik tes (tes
tertulis)
Soal terlampir.
Mengetahui Kepala Sekolah, Harun Sudjijanto, S. Pd.,
M. Si. Pembina Tingkat I NIP 19700610 199512 1 004 |
|
Pati, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, Bambang Sukamto, S. Pd.,
M. Pd. NIP - |
Lampiran 1 RPP Mengidentifikasi
unsur-unsur drama
1. Pengertian Teks Drama
Teks drama adalah teks yang bermuatan kisah
yang dikemas melalui dialog untuk dibawakan melalui seni peran atau akting
untuk menggambarkan cerita dan berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu
pentas drama.
Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang
menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang
dipentaskan.
2. Ciri-ciri Teks Drama
Memuat dialog atau percakapan yang dapat dibawakan
oleh pemeran atau lakon drama.
Mengandung cerita, kisah, atau narasi yang
sampaikan melalui dialog atau percakapan antar tokohnya.
Teks memiliki petunjuk adegan khusus yang
harus dilakukan oleh pemerannya, seperti: mengatur ekspresi (marah atau
senang), melakukan aksi (berlari/melompat), dsb.
Karena drama secara eksklusif menggunakan dialog
sebagai isinya, maka penulisan percakapan tidak usah menggunakan tanda petik
(“”).
Letak teks narasi diperhatikan, yaitu teks
yang biasanya menjelaskan tentang prolog dan epilog, serta suasana, atau
setting dalam sebuah kisah drama.
3. Contoh Teks Drama
Teks
1
Nasib
Apes
Di
sebuah kelas SMA, hiduplah 4 orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi
berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Rena : Eh kalian udah belaja buat ulangan besok?
Roy : Belum.
Zainal : Astaga, Innalillahi.
Rena : Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa
dihukum.
Zainal : Paling-paling hukumannya juga cuma lari
keliling lapangan bola 10 kali doang.
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut
pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke
arah Ririn).
Ririn : Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk
bangga ke dirinya sendiri).
Singkat
cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, maka
akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras
untuk belajar, sedangkan Roy berjuang keras untuk membuat contekan di kertas
kecil.
(Saat Ujian)
Pak Asep : Baik anak-anak, silahkan buka lembar soalnya
sekarang!
Ririn : Bismillah.
Roy : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak
akan ketahuan. (Sambil menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep)
Pak Asep : Bapak
keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya ya. Dan satu
lagi, jangan ribut. (keluar kelas)
Roy : Rencana B dimulai. (menyilangkan kaki dan
melihat kertas contekan di atas sepatunya)
Roy : Ah, bukan yang ini. (bingung)
Roy : Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas
contekan dari dasi)
Roy : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi,
tersenyum puas sambil melirik teman-temannya yang lain belum selesai
mengerjakan)
Akhirnya
ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada semua
siswanya.
Pak Asep: Ini
hasil ujian kalian. (sambil membagikan kertas)
Ririn : Hore! Nilaiku 85. (tersenyum puas)
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin
cuma 60.
Roy : Lhah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep: Sebab
soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.
Roy : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya
perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy
dengan tertawa lepas).
Pak Asep: Apa?
Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin
lagi!
Roy : Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek
rambut)
Akhirnya,
Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia tidak pernah
menyontek saat ujian lagi.
Sumber :
https://sahabatnesia.com/contoh-teks-drama/
Kegiatan 1.1 Menjawab Pertanyaan
tentang Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Drama
1. Apa yang dimaksud dengan teks
drama?
Jawab :
______________________________________________________________
2. Sebutkan ciri-ciri teks drama?
Jawab : ______________________________________________________________
3. Tuliskan secara singkat kisah yang
terjadi pada teks 1!
Jawab :
_________________________________________________________
4. Tuliskan 3 kalimat yang merupakan
dialog pada teks 1!
Jawab : _________________________________________________________
5. Apakah teks 1 termasuk teks drama?
Jelaskan alasanmu!
Jawab :
_________________________________________________________
Lampiran 2 RPP Mengidentifikasi
unsur-unsur drama
Perhatikan teks berikut!
Teks 2
Deni, Anis, dan Linda adalah sahabat dekat
ketika SMA. Namun mereka memilih universitas dan jurusan kuliah yang berbeda.
Deni memilih kuliah kedokteran di Jakarta. Anis memilih kuliah jurusan
psikologi di Bandung. Sedangkan Linda memilih kuliah jurusan teknik di
Yogyakarta. Karena sibuknya kehidupan perkuliahan yang harus mereka jalani,
akhirnya mereka tak lagi menjalin komunikasi.
Bertahun-tahun mereka tak berkomunikasi.
Hingga suatu saat, Anis memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta dan sekaligus
menemui temannya Linda yang bertahun-tahun tak ada kabarnya. Mereka menghabiskan
waktu bercengkerama di sebuah cafe dan tanpa sengaja bertemu dengan Deni.
Linda : Kita pesan makanan dulu ya di cafe ini. Tenang
saja, makanan disini dijamin enak banget kok.
Anis : Iya, sekalian kita numpang istirahat sebentar.
Kakiku udah pegal-pegal nih keliling Malioboro seharian (sambil duduk dan
memijat-mijat kakinya di kursi cafe).
Linda : (melambaikan tangan untuk memanggil pelayan
cafe) Mas, tolong menunya ya!
Anis : Eh ngomong-ngomong gimana kuliah kamu? Gimana
skripsi lancar kan?
Linda : Alhamdulillah lancar, kemarin sudah ujian
proposal. Kalau kamu sendiri?
Anis : Aku masih sampai bab 3, habis ini mau ujian
proposal kalau dosen sudah setuju.
(pelayan datang membawakan buku menu ke meja Anis dan
Linda)
Deni : Silahkan kak, ini menunya.
Linda : (mengambil buku menu sambil menoleh ke arah
pelayan) Ya Alloh! Deni? Kamu kerja disini? (matanya terbelalak tak percaya)
Anis : (ikut menatap Deni dengan mata terbelalak) Ini
benar Deni teman kita waktu SMA kan?
Deni : Linda? Anis? Ya Alloh akhirnya aku bisa bertemu
lagi dengan kalian (mengulurkan tangan untuk bersalaman).
Anis : Kamu kok bisa kerja di sini? Bagaimana kuliah
kedokterannya?
Deni : Ceritanya panjang Nis, awalnya sih aku percaya
diri udah diterima kuliah kedokteran. Tapi pas ditengah jalan, aku malah gak
serius belajar dan takut sama darah. Akhirnya ya aku keluar aja dari kampus.
Linda : Oh begitu, sabar ya Den. Siapa tahu nanti kamu
justru jadi pengusaha.
Akhirnya mereka pun
kembali akrab dan saling berbagai nomor kontak terbaru. Deni menyadari bahwa
selama ini ia kurang sungguh-sungguh dalam berjuang mengejar mimpinya menjadi
dokter. Tapi, Anis dan Linda sebagai sahabatnya tetap mendukung dan
menyemangati apapun keputusan Deni. Masih banyak jalan lain menuju kesuksesan
di masa depan, asalkan kita mau bersungguh-sungguh.
Sumber :
https://sahabatnesia.com/contoh-teks-drama/
Perhatikan teks berikut!
Teks 3
Mainan Boneka
Tifa seorang anak
yang manja. Apa yang menjadi keinginannya harus selalu terpenuhi. Ia akan
merengek apabila keinginannya tidak dipenuhi. Suatu hari, ia diajak oleh orang
tuanya ke pusat perbelanjaan. Ada kebutuhan pokok yang harus dibeli ibunya.
Setiba di depan toko mainan, ia merengek minta dibelikan boneka yang mahal.
Dengan terpaksa, ibunya membelikan mainan itu meskipun ada kebutuhan yang belum
terbeli.
Boneka itu pun dibawa
ke rumah dan ia letakkan di atas lemari. Malam harinya, saat yang lain telah tidur.
Tiba-tiba boneka itu bergerak sendiri. Boneka yang lucu itu berjalan mendekati
Tifa.
“Tifa, ayo bermain!
Ibumu sudah membeliku dengan harga yang mahal lhoo!” ajak sang boneka.
Tifa pun kaget,
perlahan ia mulai menjauh. Tapi boneka itu terus mendekat. Sang boneka merasa
kesal. Hingga akhirnya boneka itu marah dan berubah menjadi monster yang
menyeramkan. Lalu, monster itu loncat ke arah Tifa. Ketika sampai di
hadapannya, Tifa berteriak minta tolong.
“Aaaaaaaa, tolooong,”
kata Tifa dengan lantang.
Ibu mendengar
teriakan Tifa. Ibu mendekat dan menepuk pundak Tifa seraya berkata, “Bangun
Tifaa.”
Sontak Si Tifa
terbangun. Kemudian, ia memeluk erat ibunya sambil menangis tersedu-sedu.
Sang Ibu menasihati
dan menenangkan Tifa. Setelah kejadian itu, ia berikan boneka itu pada adik
sepupunya. Ia pun berjanji akan menjadi anak yang mandiri dan tidak mudah
merengek saat meminta sesuatu.
Sumber :
https://www.ukulele.co.nz/contoh-cerita-fantasi/
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Tuliskan secara singkat kisah yang
terdapat pada teks 2!
Jawab :
_________________________________________________________
2. Apakah teks 2 termasuk disebut teks drama?
Jelaskan alasan kamu!
Jawab :
_________________________________________________________
3. Tuliskan secara singkat kisah yang
terdapat pada teks 3!
Jawab :
_________________________________________________________
4. Apakah teks 3 termasuk teks cerita
fantasi! Jelaskan alasan kamu!
Jawab :
_________________________________________________________
5. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara
teks 2 dan teks 3 !
Jawab :
_________________________________________________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan |
: SMP Negeri 1 Batangan |
|
Kelas/Semester |
: VIII/2 |
Mata Pelajaran |
: Bahasa Indonesia |
|
Materi Pokok |
: Teks Drama |
KD |
: 4.15 |
|
Alokasi Waktu |
: 2 x pertemuan (4 JP) |
A. Kompetensi
Dasar
Menginterpretasi
drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar.
B. Indikator
1.
menjelaskan isi teks drama dengan benar,
2.
menjelaskan unsur-unsur dalam teks drama secara benar.
C. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran tentang teks persuasi, siswa dapat:
1.
menjelaskan isi teks drama dengan benar,
2.
menjelaskan unsur-unsur dalam teks drama secara benar.
D. Alat
dan Sumber Belajar
Trianto, Agus. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
E. Skrenario
Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru mempersilakan siswa untuk hadir di kelas lewat WhatsApp
Grup, mengucap salam, berdoa, menyampaikan apersepsi, tujuan belajar, skenario
pembelajaran, dan skenario penilaian.
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Siswa membaca teks berjudul
kiriman guru yang dimuat pada Kegiatan 2 di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
Nama Kelas: TEKS DRAMA
KELAS VIII,
Kode Kelas: 11t6pox
Password kelas: 123456,
IDDiklat D202101002287
b. Siswa menanya tentang
identifikasi teks drama.
c. Siswa mengidentifikasi
gagasan pokok tiap paragraf.
d. Siswa mengerjakan
soal.
e. Siswa memotret hasil
pekerjaan dan mengirimkan ke guru.
Penutup (10 menit)
Guru membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian
tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
1. Penilaian sikap: Teknik
nontes.
2. Penilaian
pengetahuan:
Teknik tes (tes
tertulis)
Soal terlampir.
Mengetahui Kepala Sekolah, Harun Sudjijanto, S. Pd.,
M. Si. Pembina Tingkat I NIP 19700610 199512 1 004 |
|
Pati, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, Bambang Sukamto, S. Pd.,
M. Pd. NIP - |
Lampiran RPP Menginterpretasi
drama
Teks 4
Legenda Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hiduplah
seorang petani bersama ibunya bernama Toba dan Ibu Toba. Pada malam hari, Toba
bermimpi buruk sekali, dalam mimpinya dia diterkam oleh seekor harimau, dia pun
langsung terbangun, ketika dia sedang memikirkan apa arti dari mimpi itu,
tiba-tiba ibunya batuk dan sesak napas. Toba pergi ke kamar ibunya.
Toba :
Ibu..Ibu.. Ibu kenapa?
Ibu :
Anakku, ibu tidak apa-apa, ibu hanya
sesak napas dan batuk biasa saja, jangan khawatir.
Tapi batuk dan sesak
napas yang dialami ibu semakin parah, tadinya batuk biasa menjadi batuk darah.
Toba :
Tidak ibu, ibu sangat kesakitan.
Ibu :
Anakku tolong ambilkanlah minum untuk
ibu, napas ibu sangat sesak.
Toba :
Baik ibu (sambil membawa air minum). Ini
bu.
Ibu :
Anakku ibu sudah tidak tahan lagi,
mungkin ajal ibu sudah dekat.
Toba :
Ibu jangan tinggalkan Toba sendiri
disini.
Ibu :
Anakku kau harus bisa hidup tanpa ibu,
kau kan kuat? Kau anak ibu yang paling berani. Hiduplah dengan baik. (Ibu Toba
pun meninggal dunia)
Kini dia hidup
seorang diri dan rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Di suatu
pagi yang cerah, Toba pergi memancing di sungai.
Toba :
Ya Allah. Mudah-mudahan hari ini aku
mendapat ikan yang besar.
Beberapa saat setelah
kailnya dilemparkan, kail tersebut bergoyang-goyang lalu ia segera menarik
kailnya.
Toba : Terima kasih Tuhan, kau memberikanku ikan yang
besar, dan ikan ini juga indah sekali. Sisiknya berwarna merah bersinar seperti
emas. Pasti nikmat sekali bila ku makan nanti.
Toba mencari kayu
bakar untuk membakar ikan yang ditangkapnya hari ini. Ikannya pun dia simpan di
dapur. Ketika ia sedang mencari kayu bakar, tiba-tiba ikan yang ditangkap oleh
Toba berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita, Toba pun datang dengan
membawa kayu bakar. Toba terkejut ketika melihat ikan di ember tidak ada.
Toba :
Aduh dimanakah ikan besar cantik nan
rupawan itu, apakah dia di makan kucing?
Putri :
Tunggu, kau jangan memakan ku. Aku
bersedia menemanimu asal aku tidak kau makan.
Toba : Siapa yang bicara itu?.
Putri :
Jangan takut pak, aku juga manusia sama
seperti engkau. Aku sangat berutang budi padamu karena kau telah
menyelamatkanku dari kutukan Sang Dewata. Aku bersedia menjadi istrimu.
Toba :
Benarkah?
Putri :
Tentu saja.
Toba : Namaku Toba. Mari kita lekas pulang. Aku sudah
tak sabar ingin memberitahukan bahwa kau akan menjadi istriku.
Putri :
Tapi Toba, ada satu hal yang harus kau
rahasiakan tentang diriku. Aku mohon kau tidak menceritakan asal usulku yang
berasal dari ikan, karena jika masyarakat itu tahu akan hal tersebut pasti akan
terjadi bencana besar yang melanda desa ini.
Toba :
Baiklah, percayakan semua ini padaku. Ayo
kita pulang.
Saat mereka memasuki
kampung Pa Toba, ada beberapa orang yang tidak suka akan kehadiran Putri.
Perempuan 1 : Hei
inang, tahu tidak kau itu si Toba tadi ku tengok membawa pulang seorang cewe.
Uh..bodinya mantap.
Perempuan 2 : Alaah, paling si cewe itu dia guna-guna biar
tertarik padanya. Kau kan tau si Toba itu BUPUK, alias Bujang Lapuk.
Perempuan 1 : Oh
iyayah.. Pintar kali kau ini.
Perempuan 2 : Sudahlah,
lekas kita pulang jijik aku melihatnya.
Putri Mendengar hal
tersebut, tetapi dia mengabaikannya. Mereka pun pulang ke rumah dan menjalankan
kehidupan mereka layaknya sepasang suami istri. Pa Toba merasa bahagia dan
tentram.
Setahun kemudian,
kebahagiaan Pa Toba dan Putri bertambah karena Putri melahirkan seorang anak
laki-laki dan diberi nama Samosir. Samosir tumbuh menjadi seorang anak
laki-laki yang sehat dan kuat, tetapi agak nakal. Ia mempunyai kebiasaan yang
aneh, yaitu selalu merasa lapar dan ia juga selalu membuat jengkel kedua
orangtuanya karena ia tidak pernah mau membantu pekerjaan orang tuanya.
Toba :
Ibu, mana makan siang untukku?
Putri :
Tadi sudah kusiapkan di atas meja. Wah
Samosir, ke mana makanan tadi?
Samosir : Sudah kuhabiskan bu. Kan saya ini masih dalam
masa pertumbuhan. Sekarang pun sebenarnya aku masih lapar, tapi sudahlah, aku
pergi bermain dulu ya bu.
Toba :
Samosir. Ah ibu ini selalu saja
memanjakan dia, saya ini lapar bu.
Putri :
Sabar ya pak, ingatlah dia kan buah hati
kita satu-satunya. Jangan sampai hal sepele seperti ini membuatmu emosi.
Toba :
Ya sudahlah bu. Buatkan aku makanan
sajalah, perutku sudah lapar sekali.
Putri :
Tunggulah, aku akan membuatkannya.
Toba masih bisa
menahan kesabarannya. Namun kesabaran seseorang itu pasti ada batasnya. Sampai
suatu ketika Toba tidak dapat menahan amarahnya.
Putri :
Samosir, Bantu ibu nak.
Samosir : Apa bu. aku sedang asyik bermain nih.
Putri :
Bawakan bekal ini untuk bapamu di sawah.
Kasihan dia sudah menunggu.
Samosir : Ah, ibu sajalah yang pergi.
Putri :
Ibu sedang masak Samosir. Cepatlah kau
antarkan, nanti bapamu marah.
Samosir : Ah ibu ini, menggangguku saja. Sini!
Dari awal Samosir
memang sudah tidak berniat mengantarkan makanan tersebut. Sesampainya di
pertengahan jalan.
Samosir : Jalan ke sawah saja sudah membuatku lelah,
lebih baik kumakan saja bekal bapa ini.
Tanpa sadar bekal
tadi telah habis dimakan oleh Samosir. Lalu dengan perasaan tak bersalah,
Samosir pun pulang dan melanjutkan permainannya. Bapanya yang sudah kepanasan
dan kelaparan menunggu memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah.
Toba :
Bah, lapar kali aku. Enak kali kalau aku
makan masakan istriku.
Toba :
(membuka tudung saji lalu mengerenyitkan
dahi) Samosir! Kau kemanakan semua makanan masakan Ibu kau?
Samosir : Sudah Samosir habiskan lah, bapa. Ketika sedang
mengantarkan makanan bapa aku memakannya, karena perjalanan ke sawah sangat
melelahkan.
Toba :
Dasar anak ikan! Rakus kali kau! (geram)
Samosir menangis, lalu berlari pergi menemui ibunya di
ladang.
Putri :
Mengapa kau menangis anakku? (bingung
melihat anaknya menangis)
Samosir : Ibu, benarkah aku ini adalah seorang anak ikan?
Putri :
Siapa yang berkata padamu, Nak?
(terkejut)
Samosir : (diam sambil tersedu-sedu)
Putri :
Jawab ibu, Nak!
Samosir :
Bapa yang berkata itu padaku, Ibu. Bapa bilang aku adalah seorang anak ikan, makanya
aku rakus. Benarkah itu Ibu? Bapa bohongkah Ibu?
Putri :
(diam dan mulai menitikkan air mata) Iii…ya Samosir, Bapamu itu benar sekali.
Kau adalah anak ikan. Ibumu ini adalah seekor ikan sebelum Ibu menikah dengan
Bapa.
Putri :
Sekarang, Ibu minta kau untuk tidak mempedulikan perkataan Bapamu.Segeralah
pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kita dan kau
harus memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu.
Samosir :
Baik, Bu!
Tiba- tiba ada suara yang muncul dari langit.
Suara Gaib :
Huahahaha..Suamimu sudah melanggar janjinya. Sekarang kamu tidak bisa hidup di
muka bumi ini. Kau harus meninggalkan muka bumi ini. Kau harus kembali ke
tempat asal kau yaitu ke sungai kembali menjadi ikan. Kau tidak berhak lagi
tinggal di sini. Cepat lah kau pergi ke sungai!
Setelah mendengar
suara gaib, seketika itu juga Samosir dan Putri lenyap tanpa jejak dan bekas.
Tiba-tiba langit menjadi gelap dan turun hujan yang sangat deras disertai
petir.
Masyarakat 1 : Ada
apa ini?
Masyarakat 2 : Aku
tidak tahu, !
Masyarakat 1 :
Tidak biasanya hujan deras seperti ini.
masyarakat 2 : Aku
rasa akan terjadi bencana yang sangat dasyat menimpa desa kita.
Masyarakat 1 : Ya
benar, lama kelamaan desa kita akan tenggelam. Ayo kita pergi ke tempat yang
lebih tinggi.
Masyarakat 2 : Ayo.
Masyarakat 1 : Tapi
semuanya telah sia-sia, kita sudah terlambat sungai di desa kita akan meluap
dikarenakan hujan deras ini. tak lama lagi, air sungai di desa kita akan
menggenangi desa ini.
Akhir cerita,
setibanya Putri di tepi sungai, mendadak langit menggelap, kilat menyambar
disertai bunyi guruh yang menggelegar. Putri kemudian melompat ke dalam sungai.
Ia berubah menjadi seekor ikan besar lagi. Toba tak bisa menyelamatkan dirinya,
ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu semakin
luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar. Di kemudian hari, orang-orang
menyebutnya Danau Toba dan pulau kecil yang berada di tengah-tengahnya dinamai
Pulau Samosir.
Sumber :
http://intanindri24.blogspot.com/2017/03/naskah-drama-cerita-rakyat-untik-10.html
Setelah kalian membaca uraian materi dan
contoh teks drama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apakah teks 4 tersebut layak disebut teks
drama? Mengapa?
Jawab
:_______________________________________________________________________
2. Siapa sajakah tokoh dalam teks 4 tersebut?
Jawab :_______________________________________________________________________
3. Tuliskan karakter masing-masing tokoh
dengan menunjukkan kalimat yang mendukung!
Jawab
:_______________________________________________________________________
4. Tuliskan 3 contoh kalimat yang merupakan
wawancang!
Jawab :_______________________________________________________________________
5. Tuliskan 3 kalimat yang merupakan
kramagung!
Jawab
:_______________________________________________________________________
6. Tuliskan secara singkat isi teks drama
tersebut!
Jawab
:_______________________________________________________________________
7. Apakah jenis alur yang digunakan dalam
teks drama tersebut? Mengapa?
Jawab
:_______________________________________________________________________
8. Tuliskan latar tempat, waktu, dan suasana
dalam teks drama tersebut!
Jawab
:_______________________________________________________________________
9. Apakah tema teks drama tersebut!
Jawab :_______________________________________________________________________
10.Tuliskan amanat dari teks drama tersebut!
Jawab
:_______________________________________________________________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan |
: SMP Negeri 1 Batangan |
|
Kelas/Semester |
: VIII/2 |
Mata Pelajaran |
: Bahasa Indonesia |
|
Materi Pokok |
: Teks Drama |
KD |
: 3.16 |
|
Alokasi Waktu |
: 2 x pertemuan (4 JP) |
A. Kompetensi
Dasar
Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan
dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas.
B. Indikator
1.
menjelaskan isi teks drama dengan benar,
2.
menjelaskan unsur-unsur dalam teks drama secara benar.
C. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran tentang teks persuasi, siswa dapat:
1.
menjelaskan isi teks drama dengan benar,
2.
menjelaskan unsur-unsur dalam teks drama secara benar.
D. Alat
dan Sumber Belajar
Trianto, Agus. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
E. Skrenario
Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru mempersilakan siswa untuk hadir di kelas lewat WhatsApp
Grup, mengucap salam, berdoa, menyampaikan apersepsi, tujuan belajar, skenario
pembelajaran, dan skenario penilaian.
Kegiatan Inti (60
menit)
a. Siswa membaca teks berjudul
kiriman guru yang dimuat pada Kegiatan 2 di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
Nama Kelas: TEKS DRAMA
KELAS VIII,
Kode Kelas: 11t6pox
Password kelas:
123456,
IDDiklat D202101002287
b. Siswa menanya tentang
unsur teks drama.
c. Siswa menanya tentang
kaidah kebahasaan teks drama
d. Siswa melakukan
brainstorming lewat WA Grup.
e. Siswa mengerjakan
soal.
f. Siswa memotret hasil
pekerjaan dan mengirimkan ke guru.
Penutup (10 menit)
Guru membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian
tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
1. Penilaian sikap: Teknik
nontes.
2. Penilaian
pengetahuan:
Teknik tes (tes
tertulis)
Soal terlampir.
Mengetahui Kepala Sekolah, Harun Sudjijanto, S. Pd.,
M. Si. Pembina Tingkat I NIP 19700610 199512 1 004 |
|
Pati, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, Bambang Sukamto, S. Pd.,
M. Pd. NIP - |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan |
: SMP Negeri 1 Batangan |
|
Kelas/Semester |
: VIII/2 |
Mata Pelajaran |
: Bahasa Indonesia |
|
Materi Pokok |
: Teks Drama |
KD |
: 4.15 |
|
Alokasi Waktu |
: 2 x pertemuan (4 JP) |
A. Kompetensi
Dasar
Menginterpretasi
drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar.
B. Indikator
1. menentukan
struktur teks drama,
2. menentukan
kaidah kebahasaan teks drama.
C. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran tentang teks persuasi, siswa dapat:
1. menentukan
struktur teks drama,
2. menentukan
kaidah kebahasaan teks drama.
D. Alat
dan Sumber Belajar
Trianto, Agus. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
E. Skrenario
Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru mempersilakan siswa untuk hadir di kelas lewat WhatsApp
Grup, mengucap salam, berdoa, menyampaikan apersepsi, tujuan belajar, skenario
pembelajaran, dan skenario penilaian.
Kegiatan Inti (60
menit)
a. Siswa membaca teks berjudul
kiriman guru yang dimuat pada Kegiatan 2 di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
Nama Kelas: TEKS DRAMA
KELAS VIII,
Kode Kelas: 11t6pox
Password kelas:
123456,
IDDiklat D202101002287
b. Siswa menanya tentang
interpretasi teks drama.
c. Siswa melakukan
brainstorming lewat WA grup.
d. Siswa mengerjakan
soal.
e. Siswa memotret hasil
pekerjaan dan mengirimkan ke guru.
Penutup (10 menit)
Guru membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian
tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
1. Penilaian sikap: Teknik
nontes.
2. Penilaian pengetahuan:
Teknik tes (tes
tertulis)
Soal terlampir.
Mengetahui Kepala Sekolah, Harun Sudjijanto, S. Pd.,
M. Si. Pembina Tingkat I NIP 19700610 199512 1 004 |
|
Pati, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, Bambang Sukamto, S. Pd.,
M. Pd. NIP - |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan |
: SMP Negeri 1 Batangan |
|
Kelas/Semester |
: VIII/2 |
Mata Pelajaran |
: Bahasa Indonesia |
|
Materi Pokok |
: Teks Drama |
KD |
: 4.16 |
|
Alokasi Waktu |
: 2 x pertemuan (4 JP) |
A. Kompetensi
Dasar
Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
B. Indikator
1. mengubah
teks cerpen menjadi teks drama,
2. menulis
teks drama.
C. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran tentang teks persuasi, siswa dapat:
1. mengubah
teks cerpen menjadi teks drama,
2. menulis
teks drama.
D. Alat
dan Sumber Belajar
Trianto, Agus. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
E. Skrenario
Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru mempersilakan siswa untuk hadir di kelas lewat WhatsApp
Grup, mengucap salam, berdoa, menyampaikan apersepsi, tujuan belajar, skenario
pembelajaran, dan skenario penilaian.
Kegiatan Inti (60
menit)
a. Siswa membaca teks berjudul
kiriman guru yang dimuat pada Kegiatan 2 di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
Nama Kelas: TEKS DRAMA
KELAS VIII,
Kode Kelas: 11t6pox
Password kelas:
123456,
IDDiklat D202101002287
b. Siswa menanya tentang
penulisan teks drama.
c. Siswa siswa memperhatikan
penjelasan guru.
d. Siswa mengubah teks
cerpen menjadi drama.
e. Siswa menulis teks
drama
f. Siswa memotret hasil
pekerjaan dan mengirimkan ke guru.
Penutup (10 menit)
Guru membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian
tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
1. Penilaian sikap: Teknik
nontes.
2. Penilaian
pengetahuan:
Teknik tes (tes
tertulis)
Soal terlampir.
Mengetahui Kepala Sekolah, Harun Sudjijanto, S. Pd.,
M. Si. Pembina Tingkat I NIP 19700610 199512 1 004 |
|
Pati, 4 Januari 2021 Guru Mata Pelajaran, Bambang Sukamto, S. Pd.,
M. Pd. NIP - |
EmoticonEmoticon