RPP Menganalisis Teks Diskusi

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 1 Batangan

 

Kelas/Semester

: IX/2

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

 

Materi Pokok

: Teks Diskusi

KD

: 3.10 dan 4.10

 

Alokasi Waktu

: 2 x 40 menit

 

A.

Kompetensi Dasar No 3.10

Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.

G.

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

Guru memberi tahu jadwal pertemuan lewat grup WA, melakukan presensi, apersepsi, tujuan belajar, skenario pembelajaran, dan skenario penilaian.

B.

Indikator

1.    Menentukan paragraf pro dan kontra  teks diskusi.

2.    Mengidentifikasi penggunaan piranti kohesi-koherensi, konjungsi, modalitas, kosakata evaluatif dan emotif untuk meyakinkan pembaca/ pendengar dalam teks diskusi

 

Kegiatan Inti

a.       Siswa membaca teks berjudul kiriman guru yang dimuat di https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/

Nama Kelas: KELAS IX SMPN 1 BATANGAN TEKS DISKUSI

Kode Kelas: 12lhcjqx

Password kelas: 123456

b.      Siswa yang kesulitan masuk akun https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/ dapat membaca materi Kegiatan-1.1 di: https://online.fliphtml5.com/lutoi/zvkt/?

c.       Siswa menanya tentang analisis teks diskusi.

d.      Siswa mengerjakan soal.

e.       Siswa memotret hasil pekerjaan dan

Penutup

Membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.mengirimkan ke guru.

C.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang teks diskusi, siswa dapat:

1.  menjelaskan struktur teks diskusi dengan benar,

2.  menjelaskan pengertian pendapat pro pada teks diskusi,

3.  menjelaskan pendapat kontra pada teks diskusi,

4.  menentukan paragraf pro pada teks diskusi,

5.  menentukan paragraf kontra pada teks diskusi.

 

D.

Materi Esensial

Model Teks Diskusi

Struktur teks diskusi

 

E.

Metode

Saintifik

 

 

F.

Media dan Sumber Belajar

Trianto, Agus. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 118-127.

 

H.

Penilaian

1.  Penilaian sikap:

     Teknik nontes (lembar observasi)

2.  Penilaian pengetahuan:

     Teknik tes (tes tertulis)

Soal terlampir

 

Mengetahui

Kepala Sekolah,

 

 

 

Harun Sudjijanto, S. Pd., M. Si.

Pembina Tingkat I

NIP 19700610 199512 1 004

 

Batangan, 2 Januari 2020

Guru Mata Pelajaran,

 

 

 

Bambang Sukamto, S. Pd., M. Pd.

NIP -

 


LEMBAR KEGIATAN SISWA KE-1

Pertemuan ke-1

Bacalah teks berikut!

Daur Ulang untuk Gaya Hidup Hijau

Setiap hari kita diingatkan agar kita lebih peduli terhadap lingkungan kita. Namun, ternyata tidak mudah untuk peduli terhadap lingkungan atau bergaya hidup “hijau”—atau sebenarnya mudah?

Pemerintah pusat dan daerah sejak beberapa tahun lalu mencoba agar masyarakat lebih mudah bergaya hidup hijau. Mereka menyediakan tong sampah dengan warna berbeda agar masyarakat mengetahui di mana membuang sampahnya. Tong sampah berwarna juga ditambahkan dengan gambar yang menunjukkan benda mana yang boleh pada masing-masing tong sampah, bahkan juga ditambah dengan tulisan. Warna merah untuk limbah bahan beracun dan berbahaya (B3); hijau untuk limbah organik (sisa makanan, tulang, daun); kuning untuk bungkus kemasan makanan, plastik, kaleng; biru untuk kardus dan kertas; abu-abu untuk pembalut wanita, popok bayi, puntung rokok, permen karet.

Langkah ini memudahkan masyarakat melakukan daur ulang limbah rumah tangga dan membantu melindungi lingkungan.

Pada setiap kesempatan, jutaan orang melakukan gerakan kebersihan di berbagai wilayah di Indonesia dalam waktu yang berbeda-beda. Gerakan semacam ini diharapkan menginspirasi masyarakat untuk selalu peduli lingkungannya masing-masing. Kampung wisata Jambangan di Surabaya menjadi kampung percontohan “gaya hidup hijau” dalam daur ulang sampah dan penghijauan kampung yang sesungguhnya.

Namun di pihak lain, di banyak tempat, orang-orang menganggap gagasan daur ulang itu membuang-buang waktu mereka. Mereka tidak mau direpotkan dengan memilah sampah mereka, dan lebih mudah membuang semuanya ke tempat sampah. Mereka tidak berpikir apa yang akan terjadi 10, 20 atau 30 tahun kemudian saat tempat tinggal mereka sudah penuh dengan sampah.

Pada saat yang sama, masyarakat lainnya yang berpikiran sempit yakin bahwa satu orang tidak akan membuat perbedaan. Mereka sangat salah. Setiap benda yang didaur ulang merupakan bonus bagi lingkungan kita akibat kita belajar menggunakan sumberdaya dengan lebih efesien sehingga dapat bertahan bertahun-tahun lagi.

Daur ulang tidaklah sulit jika kita memikirkan serius tentang manfaatnya. Hampir semua yang kita gunakan dapat didaur ulang, mulai dari gelas hingga plastik. Sangat masuk akal jika melakukan apapun untuk membantu melindungi lingkungan kita di masa depan kehidupan kita dan keluarga kita sendiri. Hijau adalah warna paling baik dari semua warna!

Sumber: Trianto. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Hlm. 120-121

 

 

Soal

1.         Selain judul di atas, coba buat judul lain yang lebih menarik menurutmu.

2.         Tuliskan struktur teks tersebut!

3.         Apa tujuan pendahuluan dalam teks diskusi ini?

4.         Apakah menurutmu pendahuluan ini sudah efektif? Jelaskan mengapa.

5.         Tahukah kamu mengapa kata hijau ditulis dalam tanda kutip “hijau”? Jelaskan mengapa.

6.         Bagaimana teks diskusi ini disusun?

7.         Bagaimana teks beralih dari satu sudut pandang ke sudut pandang yang lain?

8.         Bagaimana kesimpulan berkaitan dengan bagian teks lainnya (isi dan pendahuluan)?

9.         Apa bagian paling efektif dari kesimpulan? Mengapa?

10.     Diskusi menggunakan kata-kata untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan pandangan mereka. Beberapa kata persuasif yang digunakan dalam teks ini adalah: tidak mudah, berpikiran sempit. Coba temukan yang lainnya.

11.     Diskusi menggunakan kata-kata untuk menghubungkan gagasan dalam satu paragraf dan hubungan gagasan antar-paragraf. Beberapa kata hubung yang digunakan dalam teks adalah: namun, ditambahkan, pada saat yang sama. Dapatkah kamu temukan yang lainnya?

12.     Pungtuasi (tanda baca) sangat penting dalam setiap jenis tulisan. Apa perbedaan jenis pungtuasi yang digunakan dalam teks ini? Tuliskan kembali contoh setiap jenis itu.

13.     Apakah teks diskusi ini efektif? Jelaskan mengapa.

14.     Kata-kata yang perlu dicermati (cari maknanya dalam kamus, kamus istilah bidang ilmu, atau ensiklopedia): gaya hidup hijau, daur ulang, limbah B3, organik, nonorganik, kampung wisata, bonus.

 

Kemungkinan Jawaban

1.         Manfaat Daur Ulang; Daur Ulang: Satu Kegiatan Sejuta Manfaat,

2.         Struktur teks tersebut adalah isu, argumen mendukung, argumen menentang, simpulan.

3.         Untuk mengantarkan masalah agar mendapat tanggapan.

4.         Sudah. Alasan: dikemukakan masalah yang menimbulkan pro dan konta

5.         Kata “hijau” ditulis dengan tanda petik karena mempunyai arti khusus. Hal ini sesuai dengan PUEBI: Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang ku­rang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Misalnya:

Tetikuskomputer ini sudah tidak berfungsi.

Dilarang memberikan amplopkepada petugas!

6.         Teks tersebut disusun dengan struktur isu, argumen mendukung, argumen menentang, simpulan.

7.         Teks beralih dari satu sudut pandang ke sudut pandang yang lain maksudnya dari pendapat pro ke pendapat kontra.

8.         Simpulan sesuai dengan pendahuluan.

9.         Bagian paling efektif adalah: Daur ulang tidaklah sulit jika kita memikirkan serius tentang manfaatnya.

10.     Mencoba; memudahkan masyarakat; jutaan orang; membuang-buang waktu; daur ulang tidaklah sulit.

11.     Konjungsi lain: atau, dan, untuk, bahwa.

12.     Tanda baca yang ada: titik (.), koma (,), tanda petik dua (“).

13.     Efektif karena terdapat simpulan.

14.     Makna kata:

gaya hidup hijau        :  gaya hidup yang mengutamakan kerindangan

daur ulang                 :  Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. (https://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang)

limbah B3                   :  limbah bahan beracun dan berbahaya

organik                       :  a Kim berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan, seperti minyak dan batu bara)

a Kim berhubungan dengan organisme hidup: kimia --

a ditanam atau dipelihara tanpa menggunakan bahan kimia sintetis (tentang makanan)

nonorganik                :  bahan bukan organik

kampung wisata        :  kampung yang menjadi tujuan wisata

bonus                          :  upah tambahan di luar gaji atau upah sebagai hadiah atau perangsang; gaji, upah ekstra yang dibayarkan kepada karyawan; gratifikasi; insentif

 

Norma Penilaian

1)  Jumlah soal                                       : 14 butir

2)  Skor jawaban benar no. 1-13            : 5

3) Skor jawaban benar no. 14               : 35

4) Skor jawaban ½ benar                      : 2,5

5) Skor maksimal                                  : 200

4) Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimal

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 1 Batangan

 

Kelas/Semester

: IX/2

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

 

Materi Pokok

: Teks Diskusi

KD

: 3.10 dan 4.10

 

Alokasi Waktu

: 2 x 40 menit

 

A.

Kompetensi Dasar No 3.10

Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.

G.

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

Salam, berdoa, presensi, apersepsi, tujuan belajar, skenario pembelajaran, dan skenario penilaian.

B.

Indikator

3.    Menentukan paragraf pro dan kontra  teks diskusi.

4.    Mengidentifikasi penggunaan piranti kohesi-koherensi, konjungsi, modalitas, kosakata evaluatif dan emotif untuk meyakinkan pembaca/ pendengar dalam teks diskusi

 

Kegiatan Inti

a.     Siswa menerima model teks diskusi yang dibagikan oleh guru.

b.     Siswa menuliskan prediksi isi teks.

c.      Siswa membaca model teks diskusi.

d.    Siswa menanyakan  hal-hal yang belum dimengerti tentang struktur, ciri kebahasaan, dari teks diskusi.

e.     Guru membentuk kelompok terdiri atas 3-5 orang.

f.      Siswa mengumpulkan data tentang struktur, ciri kebahasaan teks diskusi dari buku teks siswa.

g.     Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja tentang struktur, ciri  kebahasaan, dari teks diskusi (literasi media)

h.     Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

i.       Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya.

j.       Siswa mencermati penguatan tentang hasil diskusi yang disampaikan oleh guru.

C.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang teks diskusi, siswa dapat:

1.  menjelaskan struktur teks diskusi dengan benar,

2.  menjelaskan pengertian pendapat pro pada teks diskusi,

3.  menjelaskan pendapat kontra pada teks diskusi,

4.  menentukan paragraf pro pada teks diskusi,

5.  menentukan paragraf kontra pada teks diskusi.

 

D.

Materi Esensial

Model Teks Diskusi

Struktur teks diskusi

 

E.

Metode

Saintifik

 

Penutup

Membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.

F.

Media dan Sumber Belajar

Trianto, Agus. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 118-127.

 

H.

Penilaian

1.  Penilaian sikap:

     Teknik nontes (lembar observasi)

2.  Penilaian pengetahuan:

     Teknik tes (tes tertulis)

Soal terlampir

 

Mengetahui

Kepala Sekolah,

 

 

 

Harun Sudjijanto, S. Pd., M. Si.

Pembina Tingkat I

NIP 19700610 199512 1 004

 

Batangan, 2 Januari 2020

Guru Mata Pelajaran,

 

 

 

Bambang Sukamto, S. Pd., M. Pd.

NIP -

 


LEMBAR KEGIATAN SISWA KE-2

Bacalah dengan saksama teks berikut!

Kesadaran Membayar Pajak

Kesadaran rakyat Indonesia membayar pajak masih sangat rendah. Sementara penerimaan negara selama 5 tahun terakhir 75-85% berasal dari penerimaan pajak. Haruskah kita berhutang terus dengan bangsa asing?

Kemandirian bangsa Indonesia akan tercapai jika kesadaran rakyat membayar pajak sudah tinggi. Sumber pembiayaan negara terbagi tiga: pinjaman luar negeri dan dalam negeri, penjualan sumberdaya alam, dan penerimaan pajak. Utang luar negeri dan dalam negeri dapat memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri. Penjualan sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau ekosistem, serta membuat sumber daya alam tersebut menjadi langka. Penerimaan negara melalui pajak merupakan satu-satunya sumber penerimaan Negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut data World Bank tahun 2014 Growth Domestic Product Indonesia menduduki peringkat 16 besar tertinggi di dunia. Potensi kemandirian Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, dalam 5 tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sayangnya, dalam 5 tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hanya tingkat kepatuhan wajib pajak badan 55% dan 25% tingkat kepatuhan wajib pajak perorangan. Di lain pihak penerimaan negara dari penjualan sumberdaya alam semakin mengecil sejak tahun 1982. Sebelumnya primadona penerimaan negara adalah dari penjualan sumberdaya alam. Kemandirian bangsa ke depan sangat tergantung kepada kesadaran rakyat membayar pajak.

Banyak juga orang yang merasa tidak perlu menyumbang kepada negara. Mereka berpikir negaralah yang harus mensejahterakan rakyatnya. Mereka adalah sekelompok masyarakat kontraprestasi pajak, menolak membayar pajak dengan melakukan demonstrasi. Padahal, mereka justru sebetulnya kelompok penikmat pajak bukan pembayar pajak yang juga dikenal sebagai anggota masyarakat yang tergolong sebagai penikmat pajak tanpa berkontribusi. Yang patut disayangkan, ada juga anggota masyarakat yang merusak fasilitas umum yang dibiayai oleh pajak. Ini seperti merusak barang yang kita beli dengan keringat sendiri. Siswa atau mahasiswa yang malas belajar tidak gigih menuntut ilmu pun termasuk kelompok ini karena semua fasilitas pendidikan dibiayai oleh pajak.

Kelompok kontraprestasi lainnya adalah yang kecewa karena anggaran negara yang dibiayai pajak itu dikorupsi. Mereka berpikir untuk apa bayar pajak jika untuk dikorupsi.

Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah. Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya.  Mereka jenis yang bertentangan dengan tujuan negara untuk mensejahterakan rakyatnya.

Wajib pajak yang patuh membayar pajak adalah patriot bangsa. Mereka membela negara, membangun negara, mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia dengan membayar pajak. Pajak untuk kemandirian bangsa agar kita menjadi bangsa yang kuat dan disegani di dunia. Stop hutang negara dengan membayar pajak. Pajak banyak, hutang hilang, negara kaya, rakyat makmur. Terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber: Trianto. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Hlm. 122-125

 

Pertanyaan

1.         Dapatkah kamu memilih judul lain yang lebih menarik dan lebih meyakinkan menurutmu?

2.         Apa tujuan pendahuluan dalam teks diskusi ini?

3.         Apakah menurutmu pendahuluan ini sudah efektif? Jelaskan mengapa.

4.         Bagaimana teks diskusi ini disusun?

5.         Bagaimana teks beralih dari sudut pandang pro ke sudut pandang yang kontra?

6.         Bagaimana kesimpulan berkaitan dengan bagian teks lainnya (isi dan pendahuluan)?

7.         Apa bagian paling efektif dari kesimpulan? Mengapa?

8.         Diskusi menggunakan kata-kata untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan pandangan mereka. Beberapa kata persuasif yang digunakan dalam teks ini adalah: kemandirian, penikmat pajak. Coba temukan yang lainnya.

9.         Diskusi menggunakan kata-kata untuk menghubungkan gagasan dalam satu paragraf dan hubungan gagasan antar-paragraf. Beberapa kata hubung yang digunakan dalam teks adalah: sementara, sayangnya. Dapatkah kamu temukan yang lainnya?

10.     Pungtuasi (tanda baca) dan ejaan sangat penting dalam setiap jenis tulisan.

11.     Apakah cara penulisan ejaan dan pungtuasi yang digunakan dalam teks ini sudah tepat?

12.     Apakah teks diskusi ini efektif menggugah pembaca? Jelaskan mengapa.

13.     Kata-kata yang perlu dicermati (cari maknanya dalam kamus, kamus istilah bidang ilmu, atau ensiklopedia)

a.       Penerimaan negara

b.      wajib pajak

c.       patuh pajak

d.      penikmat pajak

e.       rasio pajak  (tax ratio)

f.        sumberdaya alam

g.      fasilitas umum

h.      patriot bangsa.

 

Kemungkinan Jawaban

1.         Pembayar Pajak, Patriot Bangsa atau Taat Pajak, Warga Bijak

2.         Untuk menampilkan isu yang kontroversi.

3.         Sudah. Isu yang ditampilkan cukup mengundang kontroversi. Hal ini dapat dilihat pada: Kesadaran rakyat Indonesia membayar pajak masih sangat rendah. Sementara penerimaan negara selama 5 tahun terakhir 75-85% berasal dari penerimaan pajak. Haruskah kita berhutang terus dengan bangsa asing?

4.         Teks terdiri atas: isu, argumen mendukung, argumen menentang, simpulan.

5.         Menggunakan kata “tidak” untuk menyatakan perlawanan. Hal ini tampak pada kalimat: Banyak juga orang yang merasa tidak perlu menyumbang kepada negara. Mereka berpikir negaralah yang harus mensejahterakan rakyatnya.

6.         Simpulan sesuai dengan pendahuluan.

7.         Bagian paling efektif adalah simpulan.

8.         Terdapat kata persuatif: Wajib pajak yang patuh membayar pajak adalah patriot bangsa. Mereka membela negara, membangun negara, mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia dengan membayar pajak.

9.         Contoh kata-kata untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan pandangan mereka adalah: negara miskin dan tukang utang, meningkatkan kemandirian bangsa, sangat salah, patriot bangsa.

10.     Contoh konjungsi: dan, karena, sayangnya, padahal.

11.     Fungtuasi sudah tepat.

12.     Teks tersebut cukup menggugah pembaca. Baca simpulan teks!

13.     Makna kata:

a.         Penerimaan negara        :  pendapatan negara

b.         wajib pajak                     :  sering disingkat dengan sebutan WP adalah orang pribadi atau badan (subjek pajak) yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan.

c.          patuh pajak                    :  taat membayak pajak

d.        penikmat pajak              :  orang yang menikmati pajak (misalnya rakyat)

e.         rasio pajak  (tax ratio)    :  adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio ini menyatakan jumlah pajak yang dikumpulkan pada suatu masa berbanding dengan pendapatan nasional atau PDB di masa yang sama. Rasio pajak merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja penerimaan pajak

f.          sumberdaya alam           :  (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah

g.         fasilitas umum                :  fsilitas yang digunakan oleh masyarakat: misalnya tempat ibadah, pasar, jamban umum.

h.         patriot bangsa                :  pembela atau pecinta bangsa.

 

Norma Penilaian

1)  Jumlah soal                                       : 12 butir

2)  Skor jawaban benar no. 1-11            : 5

3) Skor jawaban benar no. 12               : 40

4) Skor jawaban ½ benar                      : 2,5

5) Skor maksimal                                  : 120

4) Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimal

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 1 Batangan

 

Kelas/Semester

: IX/2

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

 

Materi Pokok

: Teks Diskusi

KD

: 3.10 dan 4.10

 

Alokasi Waktu

: 2 x 40 menit

 

A.

Kompetensi Dasar No 3.10

Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar.

G.

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

Salam, berdoa, presensi, apersepsi, tujuan belajar, skenario pembelajaran, dan skenario penilaian.

B.

Indikator

5.    Menentukan paragraf pro dan kontra  teks diskusi.

6.    Mengidentifikasi penggunaan piranti kohesi-koherensi, konjungsi, modalitas, kosakata evaluatif dan emotif untuk meyakinkan pembaca/ pendengar dalam teks diskusi

 

Kegiatan Inti

a.     Siswa menerima model teks diskusi yang dibagikan oleh guru.

b.     Siswa menuliskan prediksi isi teks.

c.      Siswa membaca model teks diskusi.

d.    Siswa menanyakan  hal-hal yang belum dimengerti tentang struktur, ciri kebahasaan, dari teks diskusi.

e.     Guru membentuk kelompok terdiri atas 3-5 orang.

f.      Siswa mengumpulkan data tentang struktur, ciri kebahasaan teks diskusi dari buku teks siswa.

g.     Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja tentang struktur, ciri  kebahasaan, dari teks diskusi (literasi media)

h.     Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

i.       Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya.

j.       Siswa mencermati penguatan tentang hasil diskusi yang disampaikan oleh guru.

C.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang teks diskusi, siswa dapat:

1.  menjelaskan struktur teks diskusi dengan benar,

2.  menjelaskan pengertian pendapat pro pada teks diskusi,

3.  menjelaskan pendapat kontra pada teks diskusi,

4.  menentukan paragraf pro pada teks diskusi,

5.  menentukan paragraf kontra pada teks diskusi.

 

D.

Materi Esensial

Model Teks Diskusi

Struktur teks diskusi

 

E.

Metode

Saintifik

 

Penutup

Membuat simpulan, refleksi, umpan balik, pemberian tugas, penyampaian materi pembelajaran pertemuan berikutnya.

F.

Media dan Sumber Belajar

Trianto, Agus. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 118-127.

 

H.

Penilaian

1.  Penilaian sikap:

     Teknik nontes (lembar observasi)

2.  Penilaian pengetahuan:

     Teknik tes (tes tertulis)

Soal terlampir

 

Mengetahui

Kepala Sekolah,

 

 

 

Harun Sudjijanto, S. Pd., M. Si.

Pembina Tingkat I

NIP 19700610 199512 1 004

 

Batangan, 2 Januari 2020

Guru Mata Pelajaran,

 

 

 

Bambang Sukamto, S. Pd., M. Pd.

NIP -


LEMBAR KEGIATAN SISWA KE-3

 

 

Bacalah teks berikut!

Kesadaran Membayar Pajak

(1) Kesadaran rakyat Indonesia membayar pajak masih sangat rendah. Sementara penerimaan negara selama 5 tahun terakhir 75-85% berasal dari penerimaan pajak. Haruskah kita berhutang terus dengan bangsa asing?

(2) Kemandirian bangsa Indonesia akan tercapai jika kesadaran rakyat membayar pajak sudah tinggi. Sumber pembiayaan negara terbagi tiga: pinjaman luar negeri dan dalam negeri, penjualan sumberdaya alam, dan penerimaan pajak. Utang luar negeri dan dalam negeri dapat memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri. Penjualan sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau ekosistem, serta membuat sumber daya alam tersebut menjadi langka. Penerimaan negara melalui pajak merupakan satu-satunya sumber penerimaan Negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa.

(3) Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut data World Bank tahun 2014 Growth Domestic Product Indonesia menduduki peringkat 16 besar tertinggi di dunia. Potensi kemandirian Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, dalam 5 tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Sayangnya, dalam 5 tahun terakhir, tax ratio cukup rendah dan target pajak tidak tercapai yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hanya tingkat kepatuhan wajib pajak badan 55% dan 25% tingkat kepatuhan wajib pajak perorangan. Di lain pihak penerimaan negara dari penjualan sumberdaya alam semakin mengecil sejak tahun 1982. Sebelumnya primadona penerimaan negara adalah dari penjualan sumberdaya alam. Kemandirian bangsa ke depan sangat tergantung kepada kesadaran rakyat membayar pajak.

(4) Banyak juga orang yang merasa tidak perlu menyumbang kepada negara. Mereka berpikir negaralah yang harus mensejahterakan rakyatnya. Mereka adalah sekelompok masyarakat kontraprestasi pajak, menolak membayar pajak dengan melakukan demonstrasi. Padahal, mereka justru sebetulnya kelompok penikmat pajak bukan pembayar pajak yang juga dikenal sebagai anggota masyarakat yang tergolong sebagai penikmat pajak tanpa berkontribusi. Yang patut disayangkan, ada juga anggota masyarakat yang merusak fasilitas umum yang dibiayai oleh pajak. Ini seperti merusak barang yang kita beli dengan keringat sendiri. Siswa atau mahasiswa yang malas belajar tidak gigih menuntut ilmu pun termasuk kelompok ini karena semua fasilitas pendidikan dibiayai oleh pajak.

(5) Kelompok kontraprestasi lainnya adalah yang kecewa karena anggaran negara yang dibiayai pajak itu dikorupsi. Mereka berpikir untuk apa bayar pajak jika untuk dikorupsi.

(6) Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah. Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya.  Mereka jenis yang bertentangan dengan tujuan negara untuk mensejahterakan rakyatnya.

(7) Wajib pajak yang patuh membayar pajak adalah patriot bangsa. Mereka membela negara, membangun negara, mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia dengan membayar pajak. Pajak untuk kemandirian bangsa agar kita menjadi bangsa yang kuat dan disegani di dunia. Stop hutang negara dengan membayar pajak. Pajak banyak, hutang hilang, negara kaya, rakyat makmur. Terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber: Trianto. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Hlm. 122-125

 

1.    Apakah bahasa yang digunakan dapat meyakinkan pembaca atau pendengar

2.    Apakah kata-kata yang digunakan mampu menjelaskan dan menghubungkan gagasan/argumen serta alasan

3.    Apakah jelas gambaran posisi (pendapat) penulis dan mencoba meyakinkan pembaca atau pendengar

4.    Apakah kosakata yang digunakan sesuai dengan topik dan konteks tugas

5.    Tujukkan kata rujukan, kata ganti, konjungsi atau kata hubung dalam kalimat dan paragraf

 

Kemungkinan Jawaban

1.    Bahasa yang digunakan dapat meyakinkan pembaca atau pendengar. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan: Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah. Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya.

2.    Kata-kata yang digunakan mampu menjelaskan dan menghubungkan gagasan/argumen serta alasan.

Gagasan:

Kemandirian bangsa Indonesia akan tercapai jika kesadaran rakyat membayar pajak sudah tinggi.

Argumen:

Penerimaan negara melalui pajak merupakan satu-satunya sumber penerimaan Negara yang minim risiko, serta dapat meningkatkan kemandirian bangsa.

3.    Penulis dan mencoba meyakinkan pembaca atau pendengar. Bukti:

Gagasan:

Kelompok kontraprestasi lainnya adalah yang kecewa karena anggaran negara yang dibiayai pajak itu dikorupsi.

Argumen:

Korupsi tindakan yang sangat salah, tidak membayar pajak juga sangat salah. Koruptor dan wajib pajak yang tidak membayar pajak adalah warga negara yang tidak membela negaranya.

4.    kosakata yang digunakan sesuai dengan topik dan konteks tugas.

Penggunaan kata-kata seperti:

membayar pajak, pembiayaan negara, perekonomian, penerimaan negara

5.  a   Kata rujukan tidak ada.

b.  kata ganti: mereka

c.  konjungsi:

paragraf 1: sementara

paragraf 2: jika, dan, karena, serta

paragraf 3: sayangnya, dan, hanya,

paragraf 4: yang, padahal

paragraf 5: adalah, untuk

paragraf 6: yang, juga

paragraf 7: yang, untuk, agar

 

Norma Penilaian

1)  Jumlah soal                                       : 5 butir

2)  Skor jawaban benar                         : 10

3) Skor jawaban ½ benar                      : 5

4) Skor maksimal                                  : 50

4) Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh

X 100

Skor maksimal

 

 

 

Previous
Next Post »